Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAPFA COMFEED: Akan Listing di Bursa Singapura Tahun Ini

PT Japfa Comfeed Tbk. berencana melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di bursa Singapura pada tahun ini.
Peternakan sapi Japfa Comfeed. Berencana listing di Singapura
Peternakan sapi Japfa Comfeed. Berencana listing di Singapura

Bisnis.com,  JAKARTA – PT Japfa Comfeed Tbk. berencana melakukan penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di bursa Singapura pada tahun ini.

Emiten berkode JPFA itu menargetkan pendapatan dana dari IPO senilai US$250 juta atau Rp2,97 triliun.

“Perseroan itu sedang melihat permintaan investor atas rencana penjualan saham perdana itu dan rencananya mulai menawarkan saham perdana pada bulan ini,” ujar sumber yang tidak mau disebutkan identitasnya seperti di lansir Bloomberg pada Jumat (4/7/2014).

Aksi penawaran saham perdana JPFA akan dikelola oleh Credit Suisse AG dan DBS Group Holdings LTD.

Adapun, pada tahun ini JPFA terus melakukan ekspansi dengan mengalokasikan belanja modal senilai Rp1,9 triliun . Emiten sektor pakan ternak itu masih terus mengembangkan lini usaha utamanya di lini usaha peternakan ayam dan pakan ternak dengan mengalokasikan dana Rp900 miliar.

Selain itu, JPFA juga mengembangkan lini usaha lainnya seperti pakan ikan dan peternakan sapi. Tercatat tahun kemarin, JPFA membeli 2 lahan peternakan sapi di Riveren Station dan Inverway Station dengan luas 555.000 hektar. Lahan itu akan menampung 45.000 ekor bibit sapi.

Putut Djagiri, Direktur Japfa Comfeed, mengatakan lahan peternakan sapi di Australia itu mulai berkontribusi pada 2015. Nantinya sapi bakalan itu akan di impor ke Indonesia untuk digemukkan di Lampung sampai beratnya mencapai 500 kg – 600 kg.

Selain itu, JPFA melakukan ekspansi di lini usaha pakan ikan dan udang dengan membangun pabrik di Medan dan peningkatan kapasitas pabrik di Purwakarta. JPFA menginvestasikan dana senilai Rp500 miliar untuk ekspansi di lini usaha tersebut.

“Nantinya yang di Medan akan mempunyai kapasitas sebesar 200.000 ton per tahun dan Purwakarta akan ditingkatkan menjadi 72.000 ton per tahun,”ujarnya.

Namun, pada kuartal I/2014, kinerja JPFA sedang tidak begitu baik, karena mengalami penurunan laba bersih yang cukup signifikan sebesar 72,1% menjadi Rp53 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama senilai Rp190 miliar.

Padahal, dari segi penjualan pada kuartal I JPFA mengalami peningkatan sebesar 12,54% mejadi Rp5,67 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama senilai Rp4,96 triliun.

Penurunan laba bersih itu disebabkan harga bahan baku produksi yang meningkat cukup signifikan seiring dengan melemahnya nilai kurs rupiah.

“Karena bahan baku kami kebanyakan impor jadi beban pokok penjualan sesuai dengan kurs rupiah terhadap dollar,”ujarnya.

Dia melanjutkan perseroannya akan tetap optimis pada kuartal II sampai IV tahun ini akan berjalan positif. “Karena di kuartal II dan III nanti ada momen bulan puasa dan lebaran yang bisa meningkatkan pendapatan hingga 60%,” katanya.

Pada 2014, JPFA menargetkan penjualan secara keseluruhan meningkat sebesar 25% menjadi Rp26,76 triliun dari tahun sebelumnya senilai Rp21,41 triliun. Sektor peternakan atau poultry secara khusus ditargetkan meningkat sekitar 22-25% karena peningkatan harga jual pada tahun ini. (Surya Rianto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper