Bisnis.com, JAKARTA— First Asia Capital memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi untuk menembus target resisten 4.930, menyusul penguatan bursa global.
Analis First Asia Capital David Sutyanto mengatakan peluang peluang penguatan IHSG tersebut akan dibayangi dengan fluktuasi pergerakan nilai tukar rupiah.
“Di tengah kekhawatiran pelemahan rupiah atas dolar AS, pelaku pasar cenderung memburu saham-saham emiten yang berorientasi ekspor seperti sektor pertambangan,” kata David dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (4/7/2014).
David mengatakan pada perdagangan kemarin (3/7/2014), aksi beli selektif mewarnai saham-saham tambang logam, menyusul kenaikan harga komoditas logam di pasar dunia.
First Asia Capital mengemukakan ada 7 saham yang dapat diperhatikan pada perdagangan hari ini, yaitu:
- TINS. 1.360—1.420 TB. SL 1.310
- ANTM. 1.120—1.170 TB. SL 1.100
- INCO. 3.680—3.780 TB. SL 3.650
- BUMI. 177—191 TB. SL 173
- ASRI 460—480 TB. SL 450
- LPKR 960—1.010 TB. SL 940
- ADRO 1.185—1.240 TB. SL 1.160