Bisnis,com, JAKARTA- Laju bursa saham Asia menguat sepanjang pekan ini, kecuali indeks bursa Jepang yaitu Nikkei yang tercatat melemah seiring penguatan yen dan kekhawatiran akan lonjakan harga minyak mentah dunia.
Sekretaris Umum Forum Komunikasi CSA (FK – CSA) Reza Priyambada mengatakan di awal pekan bursa cenderung melmah.
Menyusul adanya kekhawatiran akan terjadinya pengetatan likuiditas karena lonjakan harga properti di China, dan hasil survey Beige book yang memperlihatkan adanya perlambatan investasi. Padahal ada sentimen positif dari kenaikan indeks HSBC manufacturing PMI.
Pelaku pasar baru menanggapi positif rilis kenaikan indeks HSBC manufacturing PMI China dibarengi penguatan saham utilitas, industri, konsumer, dan teknologi.
Adanya ekspektasi perbaikan data ekonomi China, bila data manufakturnya mampu bertahan naik, turut berimbas positif.
Begitupun dengan adanya indikasi disetujuinya program percepatan pembangunan ekonomi Jepang dari PM Shinzo Abe oleh kongres juga direspons positif.
“Tetapi, kondisinya berubah dengan pelemahan pada saham-saham material, terutama di Jepang, seiring respons negatif terhadap peningkatan tensi politik di Timur Tengah membuat laju bursa saham Asia berada di zona merah,” kata Reza.
Sentimen positif dari pernyataan PM Jepang jika deflasi Jepang akan segera berakhir seiring ekspansi bisnis, juga belum mampu menahan pelemahan.