Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Prediksi Harga Nikel dan Timah

Timah dan nikel masih dibayangi gerakan turun. Berikut ini adalah analisis dan proyeksi harga 2 komoditas tersebut.
Pada transaksi Senin (9/6/2014) harga timah di LME tercatat ada di level US$23.195 atau melemah 0,22% sementara nikel ada di posisi US$18.781 per ton di LME./bisnis.com
Pada transaksi Senin (9/6/2014) harga timah di LME tercatat ada di level US$23.195 atau melemah 0,22% sementara nikel ada di posisi US$18.781 per ton di LME./bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Timah dan nikel masih dibayangi gerakan turun. Berikut ini adalah analisis dan proyeksi harga 2 komoditas tersebut.

Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka Ibrahim mengatakana dalam waktu dekat ini, timah masih akan stabil di kisaran US$23.000, paling tidak hingga jelang kuartal III/2014 meski secara fundamantal logam industri tersebut dibayangi tren pelemahan.

Dilihat dari sisi permintaan, sebenarnya timah terdukung oleh perbaikan data manufaktur China.

Puncak permintaan timah biasanya ada di kuartal II dan kuartal IV saat tender pembangunan proyek mulai dibuka dan akhir tahun saat mengejar target penyelesaian proyek. Apalagi, kata Ibrahim, China tengah gencar membangun sektor manufakturnya.

Di sisi lain, kekuatan larangan ekspor mineral mentah dari Indonesia mulai memudar. Alhasil harga nikel mulai terkoreksi dari level tertingginya pada kisaran US$21.500-an. Selain faktor tersebut, meredanya ketegangan politik antara Rusia versus Ukraina juga ikut andil menggerus harga.

Tak lama lagi, nikel diperkirakan bakal menyentuh level normalnya pada kisaran US$17.000 per ton. Melambungnya harga ke level US$21.000 dinilai sebagai ulah spekulator yang memainkan harga sehingga membuat nikel bergerak tak wajar.

Namun, analis dari PT Central Capital Futures Wahyu Laksono menilai tren bullish saat ini masih akan bertahan cukup lama. Intinya dia [nikel] masih bullish, jadi masih bisa naik ke US$21.000US$22.000 karena didukung fundamental, katanya.

Dia menambahkan nikel memang berkonsolidasi pada kisaran US$18.500US$20.500 per ton di London Metal Exchange (LME). Menurutnya tren kenaikan masih akan terjaga selama nikel tak tergerus hingga ke kisaran US$13.000 per ton.

Dalam jangka waktu menengah, kedua komoditas ini, kata Ibrahim, akan sangat ditentukan oleh hasil keputusan Federal Open Market Committee (FOMC) yang digelar pada 17-18 Juni. Jika keputusannya berimbas pada terkereknya nilai dolar, timah dan nikel bakal terkoreksi. Pasalnya keduanya berdenominasi dalam dolar AS.

Pada transaksi Senin (9/6/2014) harga timah di LME tercatat ada di level US$23.195 atau melemah 0,22% sementara nikel ada di posisi US$18.781 per ton di LME.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper