Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan membaiknya surplus perdagangan China, berpeluang membantu penguatan rupiah pada hari ini, Senin (9/6/2014).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan rupiah terus menguat, terbawa arus global. Hingga Jumat sore (6/6/2014) rupiah menguat bersama-sama mata uang Asia lainnya.
“Sentimen pelemahan akibat neraca perdagangan yang defisit masih terasa. Pemerintah dan BI terlihat sepakat ekpektasi rupiah akan lebih tinggi dari 11.500 di tahun ini,” kata Rangga dalam risetnya yang diterima hari ini, Senin (9/6/2014).
Rangga mengemukakan optimisme kebijakan bank Sentral Eropa (ECB) bertahan, data tenaga kerja AS yang memburuk.
Optimisme di pasar global, tambahnya, masih dipicu oleh euforia pemangkasan suku bunga acuan oleh ECB.
Pertambahan penyerapan tenaga kerja non-pertanian AS yang melambat, juga mencegah penguatan dollar index yang agresif.
“Hari ini ditunggu data PDB Jepang serta Sentix Investor Confidence Zona Eropa,” kata Rangga.
Pergerakan rupiah/US$
Tanggal | Rp/US$ |
6/6 | 11.836 |
5/6 | 11.860 |
4/6 | 11.890 |
Sumber: Bloomberg Dollar Index, 2014