Bisnis.com, JAKARTA - Nilai aktiva bersih industri reksa dana hingga akhir bulan lalu tercatat mencapai Rp200,69 triliun, tumbuh hanya 0,3% dibandingkan pada bulan sebelumnya.
Pertumbuhan nilai kelolaan (asset under management/AUM) juga dibarengi kenaikan penyertaan unit reksa dana. Berdasarkan data dari Pusat Informasi Reksa Dana Otoritas Jasa Keuangan, jumlah penyertaan naik 0,6% dari 123,46 miliar menjadi 124,24 miliar unit.
Rudiyanto, analis PT Panin Asset Management menilai peningkatan AUM industri dipengaruhi penambahan jumlah unit penyertaan serta performa indeks acuan yang mendongkrak harga untuk aset dasar atau portofolio produk reksa dana.
Bulan lalu, di kelas aset ekuitas, IHSG naik 1,15% dan beberapa kali menembus level psikologis 5.000. Portofolio surat utang turut berkontribusi dengan rerata pertumbuhan 0,29%.
“Kenaikan AUM tipis. Wajar saja. Investor masih menunggu kepastian hasil Pemilu, dana akan masuk lebih banyak ke industri setelah itu,” terang Rudi kepada Bisnis, Jumat (6/6).
Data OJK mencatat produk-produk reksa dana saham menyumbang nilai kelolaan sebanyak Rp87,36 triliun atau terbesar di antara varian lainnya. Reksa dana terproteksi mengekor di posisi kedua dengan dana kelola senilai Rp41,26 triliun.