Bisnis.com, JAKARTA—Kelompok Rumah Sakit Mitra Keluarga berencana melepas saham ke publik dan mengincar dana dari pasar hingga US$300 juta atau sekitar Rp3,54 triliun..
Direktur Utama PT Kresna Graha Sekurindo Tbk. (KREN) Michael Steven mengatakan Kresna Securities sudah diberikan mandat untuk menjadi penjamin pelaksana emisi efek (underwriter).
“Kresna sudah ditunjuk jadi underwriter-nya. Kresna bersama sekuritas lain tapi saya belum bisa sebut namanya,” ujarnya dalam paparan publik KREN, Kamis (5/6/2014).
Sepanjang tahun ini hingga akhir Mei 2014, Kresna sudah menangani dua IPO saham (Initial Public Offering) dua perusahaan, yaitu PT Asuransi Mitra Maparya Tbk. (ASMI) dan PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA).
“IPO Mitra Keluarga ini akan menjadi IPO paling besar yang kami tangani,” ujarnya.
Michael mengatakan RS Mitra Keluarga masih satu grup dengan Kalbe. RS Mitra Keluarga ditargetkan melantai di bursa pada kuartal IV tahun ini atau kuartal I tahun depan.
“Dasar valuasi untuk IPO kemungkinan menggunakan buku laporan keuangan Agustus atau September 2014,” ujarnya.
Menurut Michael, RS Mitra Keluarga saat ini memiliki sekitar 11—12 rumah sakit. Dana hasil IPO nanti akan digunakan untuk ekspansi pembangunan rumah sakit baru.
“Dia [RS Mitra Keluarga] akan double the size dalam waktu beberapa tahun ke depan. Dengan IPO mungkin bisa jadi 25 rumah sakit dalam beberapa tahun,” ujarnya.
Meski belum dipasarkan secara resmi, namun Michael mengklaim sudah banyak investor asing yang menyatakan minatnya untuk membeli saham RS Mitra Keluarga.
“IPO Mitra Keluarga ini termasuk yang ditunggu-tunggu oleh pasar, banyak yang sudah menyatakan minatnya, termasuk investor dari Amerika dan Eropa,” ujarnya.
Selain IPO-nya RS Mitra Keluarga, Kresna Securities juga akan menangani tiga IPO lagi. Masing-masing bergerak di sektor properti, migas, dan tambang batu bara. Namun, Michael masih belum mau merinci ketiga IPO tersebut.