Bisnis.com, JAKARTA— Kurs rupiah per dolar Amerika Serikat sampai pk. 10:58 WIB masih bertengger di atas Rp11.800 atau melemah 0,2% ke Rp11.834.
Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan tajamnya penguatan dolar AS cukup membebani kinerja rupiah di awal sesi Asia.
“Dolar AS menguat seiring investor mengantisipasi kemungkinan pelonggaran kebijakan moneter ECB (bank sentral Eropa) pada pertemuan Kamis,” kata Zulfirman dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (4/6/2014).
Zulfirman mengatakan komentar Fed’s Fisher yang inginkan berakhirnya kebijakan pengurangan stimulus pada pertemuan Oktober, juga memberikan sentimen positif untuk dolar AS.
Data Indonesia yang dirilis awal pekan, ujarnya, juga masih berikan sentimen negatif untuk rupiah. Ditandai inflasi Mei kembali naik dan defisit neraca perdagangan pada April 2014.
“Pasar juga terlihat berhati-hati seiring dimulainya masa kampanye capres hingga berlangsungnya pilpres 9 Juli,” kata Zulfirman.