Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan sentimen defisit serta kuatnya dolar di pasar global, akan menjaga tekanan pelemahan rupiah.
“Sentimen defisit serta kuatnya dollar di pasar global akan menjaga tekanan pelemahan rupiah,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (3/6/2014).
Dikemukakan pasar pagi ini menunggu data manufaktur China, yaitu sekitar 08:45 WIB, yang diperkirakan turun tipis.
Rangga mengatakan pada perdagangan kemarin dolar menguat di Asia, sehingga menyebabkan pelemahan rupiah yang terdalam.
“Di saat dolar menguat di pasar Asia, hingga sore kemarin rupiah menjadi yang terlemah setelah neraca perdagangan April diumumkan defisit US$1,96 miliar,” kata Rangga.
Inflasi yang naik tipis juga menambah dorongan rupiah mendekati Rp11.800/US$.