Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA KOMODITAS: Permintaan di China Turun, Bijih Besi Merosot

Harga bijih besi menuju penurunan per bulan selama enam kali berturut-turut dalam satu pelemahan terlama akibat suplai dari Australia dan Brasil membanjiri pasar setelah permintaan di China melemah.

Bisnis.com, JAKARTA—Harga bijih besi menuju penurunan per bulan selama enam kali berturut-turut dalam satu pelemahan terlama akibat suplai dari Australia dan Brasil membanjiri pasar setelah permintaan di China melemah.

Bijih besi dengan kadar 62% yang dijual ke Tianjin tercatat US$95,70 ton kering kemarin atau 9,2% lebih rendah bulan ini, menurut data dari The Steel Index Ltd. Bahan mentah pembuat baja tersebut, yang mencapai harga terendah dalam 20 bulan, turun setiap bulan sejak Desember. Penurunan itu merupakan yang terlama per bulan sejak data itu dicatat pada November 2008.

Pasar bijih Besi lesu selama Maret setelah perusahaan tambang besar, termasuk BHP Billiton Ltd. dan Rio Tinto Group (RIO), meningkatkan produksi mereka. Kondisi itu menaikkan perkiraan naiknya surplus global.

Pertumbuhan kredit yang lamban disertai pengetatan kredit perbankan di China telah membuat permintaan melemah di negara pengguna bijih besi terbesar dunia itu. Selain itu, penurunan harga bijih besi memvalidasi perkiraan dari Goldman Sachs Group Inc. pada November bahwa komoditas itu akan mengalami penurunan signifikan pada 2014.

“Kami pikir ada masalah dengan suplai,” ujar Christian Lelong, seorang analis pada Goldman Sachs sebagaimana dikutip Bloomberg, Jumat (30/5/2014).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper