Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan pergerakan rupiah atas dolar Amerika Serikat akan lebih dipengaruhi sentimen global dan fundamental ekonomi, setelah bergesernya euforia politik.
“Hilangnya euforia politik membuat rupiah dikendalikan isu global dan fundamental ekonomi,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (22/5/2014).
Dikemukakan rupiah terus tertekan, yield SUN bertenor 10 tahun naik tajam. Rupiah terus melemah mengikuti arus global hingga sore.
Saat ini, ujarnya, risiko pelebaran defisit anggaran memunculkan peluang kembali dinaikkannya harga BBM bersubsidi.
“Ruang pelemahan rupiah masih ada, data China pagi ini ditunggu,” kata Rangga.