Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA MINYAK: Di Asia Naik US$56 Sen

Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Rabu (21/5/2014), karena para investor menunggu rilis risalah pertemuan Federal Reserve AS pada April, sambil mengawasi data persediaan terbaru.
Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Rabu (21/5/2014) nai US$56 sen/JIBI
Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Rabu (21/5/2014) nai US$56 sen/JIBI

Bisnis.com, SINGAPURA - Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Rabu (21/5/2014), karena para investor menunggu rilis risalah pertemuan Federal Reserve AS pada April, sambil mengawasi data persediaan terbaru.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, naik 56 sen menjadi US$102,89 di hari pertama perdagangan kontrak Juli. Kontrak Juni berakhir pada Selasa (20/5/2014).

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli bertambah 14 sen menjadi US$109,83.

Para pedagang menyesuaikan posisi sebelum mereka meneliti risalah dari pertemuan dua hari Fed yang berakhir pada 30 April, untuk petunjuk tentang masa depan program stimulus bank sentral dan penilaian atas ekonomi AS, kata para analis.

Risalah akan dirilis pada Rabu sore (21/5/2014) "akan diurai untuk wawasan tentang evolusi potensial panduan ke depan dan penilaian pasar tenaga kerja yang kendur," kata bank Perancis Credit Agricole dalam sebuah catatan.

Rilis risalah Fed dilakukan sehari setelah Charles Plosser, Presiden Federal Reserve Bank of Philadelphia, dan anggota penting komite pembuatan kebijakan Fed, mengatakan kondisi bisnis bisa mendorong bank sentral untuk menaikkan suku bunga "lebih awal dari yang diperkirakan".

Namun, William Dudley, juga pembuat kebijakan Fed penting dan presiden Fed New York, mengatakan ia lebih suka kecepatan pengetatan yang lebih lambat.

"Pidato para pejabat Fed dari kubu yang berlawanan memberikan sedikit kejelasan tentang kebijakan moneter masa depan," kata Desmond Chua, analis pasar CMC Markets di Singapura.

"Kami berharap masalah ini muncul dalam ... risalah nanti malam." Para dealer juga menunggu laporan resmi persediaan terbaru AS pada Rabu dari Departemen Energi, dengan analis memperkirakan sebuah kenaikan.

Kenaikan stok biasanya menunjukkan melemahnya permintaan di konsumen utama minyak mentah dunia itu, menempatkan tekanan pada harga global. (Antara/AFP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper