Bisnis.com, JAKARTA—PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) memperoleh fasilitas pembiayaan kredit modal kerja term-loan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) senilai Rp500 miliar.
Dalam prospektus yang dirilis perseroan Rabu (30/4/2014), fasilitas tersebut akan digunakan untuk pembiayaan dan pembiayaan kembali (refinancing) pembayaran pre-delivery payment (PDP) guna pembelian seluruh pesawat yang memperoleh komitmen pembiayaan kembali dalam bentuk sale and leaseback agreement dari lessor.
Sejalan dengan rencana pertumbuhan perseroan yang tertuang dalam program Quantum Leap 2011-2015, Garuda menargetkan untuk mengoperasikan sekitar 208 pesawat pada tahun depan. Oleh karena itu, perseroan membutuhkan dukungan pendanaan pihak ketiga.
“Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pendanaan tahun ini, perseroan memutuskan untuk menerima fasilitas kredit modal kerja senilai Rp500 miliar dari Indonesia Eximbank,” tutur Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar, Rabu (30/4/2014).
Mengingat perseroan menyajikan laporan keuangan dalam mata uang dolar AS, maka Garuda akan melakukan transaksi lindung nilai (hedging) dengan menggunakan instrumen cross currency swap untuk menjaga perseroan dari fluktuasi pergerakan nilai tukar dolar AS.
Sebelumnya diberitakan, Garuda akan mendatangkan sebanyak 27 pesawat baru untuk mendukung program pengembangan jaringan penerbangan pada tahun ini.
Ke-27 pesawat tersebut terdiri dari dua pesawat B777-300, empat pesawat A330, 12 pesawat B738, tiga pesawat CRJ, dan enam pesawat ATR 72-600.
Dengan pengembangan armada tersebut, maka pada akhir 2014 nanti Garuda Indonesia Group akan mengoperasikan sebanyak 169 pesawat dengan usia rata-rata 4,5 tahun.
Sepanjang kuartal I/2014, Garuda telah menerima tiga pesawat baru, yakni dua Boeing 737-800NG dan satu ATR72-600.
Per 31 Maret 2014, Garuda mengoperasikan sebanyak 141 armada dengan usia rata-rata 5,8 tahun.