Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi menguat.
“Dalam jangka menengah, penguatan tersebut masih harus dikonfirmasi oleh perkembangan neraca perdagangan Maret,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima Selasa malam (8/4/2014).
Rangga mengemukakan aliran dana asing masih terlihat masuk, walaupun penguatan rupiah tidak lagi setajam sebelumnya. Yield SUN tenor 10 tahun sudah mencapai 7,83%.
Optimistis dari surplus neraca perdagangan serta inflasi yang turun tidak lagi kuat, setelah BI Rate diumumkan tetap Selasa siang,
“Fokus beralih ke hasil pemilu legislatif,” kata Rangga.
Seperti diketahui nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat pada akhir perdagangan Selasa (8/4/2014).
Berdasarkan data Bloomberg Dollar Index, rupiah menguat 0,14% ke level Rp11.289 per dolar AS pada pukul 15.58 WIB. Sepanjang hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp11.287 hingga Rp11.315 per dolar AS.
Pada awal perdagangan, kurs rupiah sempat dibuka melemah 0,04% ke Rp11.309 per dolar AS dibandingkan dengan penutupan sebelumnya Rp11.305 per dolar AS. Rupiah berbalik menguat 0,15% ke level Rp11.287 per dolar AS pada pukul 14.46 WIB.
Pergerakan rupiah/US$
Tanggal | Rp/US$ |
8/4/2014 | 11.289 |
7/4/2014 | 11.305 |
4/4/2014 | 11.317 |
3/4/2014 | 11.324 |
2/4/2014 | 11.295 |