Bisnis.com, JAKARTA—PT Argha Karya Prima Industry Tbk. (AKPI) memperoleh kredit senilai total US$44,9 juta ekuivalen dengan Rp507,45 miliar (kurs Rp11.302 per dolar AS) untuk membiayai investasi perluasan fasilitas produksi film kemasan jenis biaxially oriented polypropylene (BOPP) dan metalizing film yang baru
Sekretaris Perusahaan Argha Karya Prima Industry Theodorus Leonardi mengatakan pinjaman itu diperoleh dari dua bank, yakni Deutsche Zentral-Genossenschaftsbank (DZ Bank) senilai US$31,4 juta (Rp354,8 miliar) dan Bank CIMB Niaga senilai US$13,5 juta (Rp152,5 miliar).
“Penandatanganan perjanjian dilakukan 28 Maret lalu. Pinjaman dari DZ Bank berupa fasilitas kredit, sedangkan dari CIMB Niaga berupa kredit investasi,” ujarnya dalam keterbukaan informasi, Kamis (3/4/2014).
Menurutnya, kedua fasilitas kredit tersebut baru akan efektif atau dapat dilakukan penarikan setelah dilakukan pengikatan jaminan, yang rencananya akan dilaksanakan sekitar Mei 2014 mendatang.
Argha Karya menyiapkan investasi sekitar US$53 juta (Rp636 miliar) untuk melakukan perluasan fasilitas produksi film kemasan BOPP dan metalizing film.
Dana tersebut akan digunakan untuk membeli mesin-mesin, peralatan pendukung, dan prasarana produksi. Perluasan produksi itu akan dilakukan di dalam lokasi pabrik saat ini di Citeureup, Bogor, Jawa Barat.
“Kapasitas produksi terpasang diperluas masing-masing BOPP sebesar 38.000 ton per tahun, sedangkan metalizing film 4.200 ton per tahun,” ujarnya.
Dengan adanya perluasan tersebut, secara keseluruhan perseroan memiliki kapasitas produksi terpasang untuk film jenis BOPP meningkat menjadi 105.000 ton per tahun, film biaxially oriented polyethylene terepthalate (BOPET) mencapai 11.000 ton per tahun, dan metalizing film menjadi 9.600 ton per tahun.