Bisnis.com, MELBOURNE -- Harga bijih besi menguat ke level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir seiring spekulasi China akan mempercepat proyek konstruksi.
Spekulasi tersebut disebabkan pemerintah China diprediksi akan mengambil langkah strategis untuk mengatasi perlambatan pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu Tersebut.
Bijih besi dengan konten 62% yang dikirim ke Pelabuhan China Tianjin naik 4% menjadi US$116,8 per ton kering yang merupakan kenaikan terbesar sejak 12 Agustus 2013.
"Sentimen kuat yang mendorong adalah menguatnya permintaan dari pabrik baja China serta kebijakan pemerintah yang mendukung," papar Mark Pervan,analis Australia & New Zealand Banking Group Ltd kepada Bloomberg, Selasa (1/4/2014).
Credit Suisse Group AG memprediksi penguatan hingga 4%. Pihaknya memprediksi harga akan berada di bawah US$100 per ton di paruh kedua tahun ini.
Sementara itu, stok bahan baku pembuatan baja di pelabuhan China meningkat menjadi 103,77 juta ton pada pekan lalu, sementara persediaan naik 28% sepanjang tahun ini.