Bisnis,com, JAKARTA- Trust Securities memprediksi nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat berpotensi melanjutkan penguatannya.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan harapan akan masih menguatnya nilai tukar rupiah, dapat mengimbangi rilis data ekonomi dari luar Indonesia, yang belum sepenuhnya pulih.
“Pelaku pasar kemungkinan akan sedikit menahan diri jelang rilis data-data ekonomi Indonesia di awal pekan ini, yang sekaligus merupakan awal bulan (dikeluarkan BPS pada 1 April 2014),” kata Reza dalam risetnya.
Pekan lalu, ujarnya, laju rupiah mampu kembali mengalami kenaikan setelah dirilisnya penurunan indeks manufaktur China, karena memanfaatkan terapresiasinya yuan setelah salah satu pejabat memberikan komentarnya terkai kemungkinan pelonggaran moneter untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi China.
Di sisi lain, tambahnya, sentimen positif juga datang dari respons terhadap kesiapan pemerintah dan Bank Indonesia dalam menghadapi kebijakan moneter bank sentral AS the Federal Reserve.
“Menguatnya beberapa mata uang emerging market yang terimbas terapresiasinya yuan meski ekonomi China dinilai masih dalam perlambatan, memberikan sentimen positif bagi penguatan lanjutan rupiah,” kata Reza.
Padahal yuan sempat melemah karena sentimen tersebut namun, dapat terangkat meski tipis setelah PboC menaikkan reference rate yuan.
Reza mengatakan terapresiasinya rupiah juga didukung kenaikan rupee, seiring harapan positif pemilu dan kenaikan poundsterling setelah BoE memberi sinyal potensi kenakan suku bunga.
Pergerakan rupiah/US$ pekan lalu
Tanggal | Rp/US$ |
Jumat (28/3/2014) | 11.361 |
Kamis (27/3/2014) | 11.448 |
Rabu (26/3/2014) | 11.413 |
Selasa (25/3/2014) | 11.394 |
Senin (24/3/2014) | 11.380 |
Sumber: Bloomberg Dollar Index