Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan gerak rupiah atas dolar Amerika Serikat masih dibayangi tekanan, menyusul pasar yang tengah menunggu data makro ekonomi Indonesia.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan di samping itu pasar juga merespons pandangan kebijakan Bank Indonesia yang menginginkan rupiah tidak terlalu kuat.
“Kombinasi penguatan dollar, pandangan kebijakan BI yang menginginkan rupiah tidak terlalu kuat, serta rilis data neraca perdagangan Selasa (1 April 2014 oleh Badan Pusat Statistik/BPS) sepertinya masih akan menjaga tekanan pelemahan pada rupiah,” kata Rangga dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (28/3/2014).
Rangga mengungkapkan mata uang Asia bergerak bervariasi sampai kemarin sore. Sejumlah mata uang melemah, termasuk rupiah.
“Pasar keuangan tutup Senin,” kata Rangga.