Bisnis.com, JAKARTA— Monex Investindo Futures memprediksi harga minyak mentah di bursa berjangka komoditas New York Mercantile Exchange (Nymex) dapat menguat.
Analis PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan pada grafik harian, naiknya indikator MACD dan Stochastic dapat memberikan tenaga kenaikan.
Namun, minyak perlu mencatatkan level penutupan harian di atas MA 200 (100.40) untuk melanjutkan momentum reli. Kegagalan mengatasi MA 200 dapat mendorong aksi profit taking dan pergerakan sideways seiring minyak masih terperangkap di antara MA 100 dengan MA 200.
“Minyak Nymex diprediksi dapat menguat dengan target kenaikan US$102,2 dan stop-loss $99,4,” kata Zulfirman dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (27/3/2014).
Zulfirman mengatakan sentimen yang mempengaruhi harga minyak mentah adalah:
- Ambil alih kapal militer Ukraina di perairan Crimea oleh Rusia membuat investor khawatir dengan memburuknya hubungan antara Barat dengan Rusia. Pasar cemas menghadapi potensi sanksi ekspor energi Rusia jika situasi Ukraina terus memburuk. Ini masih dapat memberikan sentimen positif bagi minyak.
- Laporan EIA (Energy Information Administration) semalam yang menunjukan kenaikan cadangan minyak AS dapat memberikan sentimen negatif, mengingat laporan tersebut bisa mensinyalkan bertambahnya supplai seiring segera berakhirnya musim dingin di AS.