Bisnis.com, JAKARTA— Nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat bergerak melemah siang ini bahkan kembali ke atas Rp11.400, setelah mampu dibuka menguat pagi tadi, Rabu (26/3/2014).
Analis PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan pada grafik harian, naiknya indikator MACD dan Stochastic, serta keluarnya rupiah dari channel bearish dapat memberikan tekanan pelemahan bagi mata uang Indonesia.
Meski demikian, ujarnya, rupiah kemungkinan akan bergerak sideways untuk sementara waktu. Seiring rupiah kini diperdagangkan di antara MA 100 dengan MA 200.
“Outlook rupiah masih netral dan rupiah mungkin akan diperdagangkan di kisaran Rp11.365 hingga Rp11.450 untuk hari ini,” kata Zulfirman dalam risetnya yang diterima hari ini, Rabu (26/3/2014).
Zulfirman mengatakan dari sisi fundamental, investor bersikap waspada menanti serangkaian data ekonomi Indonesia yang akan dirilis minggu depan yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut akan kondisi perekonomian terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Indonesia akan merilis data neraca perdagangan, inflasi, dan indeks manufaktur pada tanggal Selasa (1/4/2014).
Di samping itu, tambahnya, kecemasan akan potensi kebijakan tapering (pengurangan stimulus) bank sentral AS the Federal Reserve yang agresif tahun ini, dan potensi kenaikan suku bunga Fed tahun depan juga masih membebani kinerja rupiah.
“Meski demikian, optimistis investor akan outlook perekonomian Indonesia menjelang pemilu April, masih bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah,” kata Zulfirman.
Pergerakan Rp/US$
Tanggal | Rp/US$ |
Pk. 10.10 WIB (26/3) | 11.405 |
Buka (26/3) | 11.383 |
25/3 | 11.394 |
24/3 | 11.380 |
21/3 | 11.425 |
Sumber: Bloomberg Dollar Index, 2014