Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat pada hari ini, Selasa (25/3/2014) berpeluang menguat.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan hari ini pemerintah juga akan melakukan lelang surat berharga syariah.
“Sentimen positif bisa terpicu walaupun secara umum yield SUN masih di dalam tren kenaikan,” kata Rangga dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (25/3/2014).
Rangga mengatakan risiko di negara maju meningkat, sehingga rupiah berpeluang kembali menguat.
Dia mengatakan semenjak sore hingga malam tadi, data zona Eropa dan AS terus menunjukkan perlambatan ekonomi.
Dollar index tertekan, tambahnya, di saat euro menguat tajam serta pasar saham yang berguguran.
“Sentimen tersebut akan menjaga penguatan rupiah hari ini, walaupun risiko perlambatan China akan mencegah perubahan drastis,” kata Rangga.
Rangga mengemukakan perlambatan indeks manufaktur di berbagai negara, dolar kembali tertekan.
Manufacturing PMI China memang tertekan kemarin, tetapi dinilai Rangga hal itu bukan lagi hal baru bagi pasar Asia.
Hampir semua mata uang di Asia menguat terhadap dolar hingga kemarin sore. Kurs rupiah NDF tenor 1 bulan menguat 0,44%, walaupun aksi jual masih terlihat di pasar SUN. Yield tenor 10 tahun naik 5,50 bps.