Bisnis.com, JAKARTA - Alibaba, perusahaan jual beli online asal China, dikabarkan akan menyampaikan prospektus untuk melantai bursa di New York bulan depan.
Jika terealisasi, ini akan menjadi initial public offering (IPO) terbesar sejak 2012. Amerika Serikat dipilih perusahaan setelah pembicaraan dengan regulator di bursa saham Hong Kong berakhir buntu.
Sebelumnya, pendiri Alibaba Jack Ma meminta untuk tetap bisa mengendalikan saham perusahaan yang ditolak oleh otoritas setempat.
Seperti dilansir dari Bloomberg, valuasi e-commerce ini diperkirakan mencapai US$153 miliar. Rencana pemindahan ini tentunya akan menjadi kerugian besar bagi bursa saham Hong Kong.
Berdasarkan kesepakatan dengan pemegang saham terbesar kedua , Yahoo , Alibaba memiliki insentif untuk menyelesaikan IPO sebelum Desember 2015. Jepang SoftBank Corp adalah pemegang saham terbesar Alibaba dengan saham 36,7%.
Pada kuartal III tahun lalu, Alibaba berhasil membukukan laba bersih US$792 juta. Pada saat yang sama, perusahaan ini juga berhasil menaikkan pendapatan hingga 51% menjadi US$1,78 miliar dari kuartal III 2012. Kinerja ini dipercaya akan semakin memuluskan jalan Alibaba untuk IPO.