Bisnis.com, JAKARTA—PT Fitch Ratings Indonesia memprediksikan tahun ini akan banyak perusahaan yang pembiayaan ulang (refinancing) untuk memenuhi sumber dana.
President Director Country Head Indonesia Fitch Ratings Baradita Katoppo mengungkapkan tahun ini merupakan tahun refinancing, karena banyak utang yang jatuh tempo. Namun, kondisi tahun ini bakal sedikit slowdown, karena masih perusahaan yang wait and see.
“Sejauh ini di yang sudah daftar masih di perusahaan pembiayaan dan perbankan untuk sektor keuangan,” ungkapnya, Kamis (13/3/2014).
Baradita mengungkapkan untuk memprediksikan jumlah refinancing tahun ini terlalu cepat, karena potensi penyesuaian dan pembaikan ekonomi bakal terjadi. Sedangkan refinancing tahun lalu, dalam rupiah sekitar Rp70 triliun dan dalam dolar AS mencapai US$10 miliar.
Berdasarkan statistik utang luar negeri Bank Indonesia (BI), utang bank mengalami perlambatan pertumbuhan. Hingga akhir tahun lalu, posisi utang bank mencapai US$24,09 miliar, tumbuh 4,69%. Sedikit mengalami pembaikan, padahal pada 2012 utang tumbuh 24,64%.