Bisnis.com, JAKARTA- Nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat melesat pada minggu ini, dan memimpin penguatan di antara mata uang negara yang ada di kawasan Asia Pasifik.
Hal sama juga dialami rupiah pada Kamis (6/3/2014), dan dinilai penguatan tersebut dipicu spekulasi bank sentral AS the Federal Reserve akan memperlambat pemotongan stimulus lebih lanjut, menyusul data ekonomi AS yang baru dirilis.
"Secara keseluruhan data AS mengejutkan pada sisi negatifnya karena cuaca buruk. Hal ini telah menyebabkan kemungkinan the Fed mungkin kurang agresif. Ini menyebabkan penguatan mata uang Asia. Terutama rupiah dan rupee,” kata Sim Moh Siong , Ahli Strategi Valuta Asing Bank of Singapore Ltd seperti dikutip Bloomberg.
Dari data Bloomberg, dari mata uang yang ada di kawasan Asia Pasifik atas dolar AS yang mengalami penguatan pada Jumat (7/3/2014) adalah Australia, Selandia Baru, Taiwan, Korsel, Filipina, India, Indonesia, dan Malaysia.
Penguatan tertinggi dialami rupiah yaitu naik 0,36% ke Rp11.440.
Pergerakan rupiah/US$
Tanggal | Rp/US$ |
Jumat (7/3/2014) | 11.440 |
Kamis (6/3/2014) | 11.482 |
Rabu (5/3/2014) | 11.582 |
Selasa (4/3/2014) | 11.598 |
Senin (3/3/2014) | 11.593 |