Bisnis.com, JAKARTA — Reksa Dana Premier ETF SMinfra18 berkode dagang XISI mulai diperdagangkan hari ini dengan harga perdana senilai Rp315 per unit penyertaan dan ditransaksikan sebanyak-banyaknya 12,5 miliar unit.
Total jumlah penyertaan sebanyak 100 juta unit. Harga perdana ini lebih tinggi dari patokan sebelumnya sebesar Rp308,9.
John D. Item, Direktur Utama PT Indo Premier Investment Management, mengatakan reksa dana bursa anyar ini memiliki komposisi portofolio 18 saham infrastruktur. Indo Premimer Investment Management (IPIM) bekerja sama dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) selaku pemilik Indeks SMinfra18.
"Tema infrastruktur kami pilih karena kebutuhan akan pembangunan infrastruktur di Indonesia harus dilakukan cepat untuk mendorong Indonesia masuk 10 besar perekonomian dunia pada 2025 dengan total GDP US$4,5 triliun," tutur John, Kamis, (6/3/2014).
Menurutnya, di tengah kondisi pasar yang tidak menentu seperti sekarang, ETF dapat jadi instrumen investasi yang tepat untuk mengurangi fluktuasi. Lewat ETF, investor leluasa untuk bertransaksi setiap saat sepanjang jam bursa.
Pemilihan saham yang termasuk dalam konstituen Indeks SMinfra18 dilakukan PT SMI berdasarkan kriteria tertentu, salah satunya kinerja emiten. Screening dilakukan Bursa Efek Indonesia dan ditinjau berkala tiap 6 bulan oleh Komite Independen Indeks.
IPIM menggandeng Deutsche Bank, AG cabang Jakarta sebagai bank kustodian dan PT Indo Premier Securities sebagai dealer partisipan. XISI merupakan produk reksa dana ETF kelima yang diluncurkan IPIM. Total ada enam ETF di Indonesia.
