Bisnis.com, JAKARTA— Saham emerging market melemah hingga hari kedua akibat spekulasi pertumnbuhan ekonomi global akan melemah, setelah bisnis properti di China lesu.
Sedangkan saham Turki dilaporkan memimpin pelemahan saham global akibat kondisi politik di negara itu diperkirakan kian memburuk.
Indeks MSCI Emerging Markets turun 0,3% menjadi 955,54. Indeks Borsa Istanbul 100 turun paling dalam di antara 94 indikator. Indeks Shanghai Composite anjlok setelah perushaan properti China Vanke Co. melaporkan pelemahan angka penjualan. Mata uang Ukraina hryvnia anjlok ke rekor terendah, setelah Russia mengingatkan negara itu akan gagal bayar.
“Emerging market dapat tekanan setelah pertumbuhan ekonomi China melemah,” ujar Stephen Wood, Chief Market Strategist Russell Investments sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (26/2/2014).