Bisnis.com, JAKARTA -- Laba bersih produsen komponen otomotif PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) turun 4,5% menjadi Rp1,01 triliun pada tahun lalu akibat kenaikan harga bahan baku dan upah karyawan.
Adapun, seperti disebutkan dalam laporan keuangan perseroan, Rabu (26/2), pendapatan Astra Otoparts naik 29,3% menjadi Rp10,7 triliun seiring meningkatnya volume penjualan untuk pabrikan, kebutuhan suku cadang, dan pasar ekspor.
"Kenaikan harga material dan upah karyawan tidak bisa dibebankan sepenuhnya kepada pelanggan," kata Robby Sani, Direktur Astra Otoparts, dalam keterangan resmi, Rabu (26/2//2014).
Berdasarkan segmen bisnis, lanjutnya, sektor perdagangan mencatat peningkatan pendapatan 22,6% menjadi Rp4,4 triliun seiring adanya peningkatan permintaan dari suku cadang pengganti dan ekspor.
Sementara itu, pendapatan dari segmen manufaktur tumbuh 34,3% menjadi Rp6,3 triliun, didorong adanya beberapa akuisisi perusahaan baru dan pertumbuhan industri otomotif yang baik.
Sebagai informasi, pada tahun lalu, perseroan telah mengakuisisi 51% saham PT Pakoakuina, produsen wheel rim, senilai Rp700 miliar. Perseroan juga mendirikan PT MetalArt Astra Indonesia untuk memproduksi forging parts dengan investasi mencapai US$45,3 juta.