Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Sepekan: Variatif Cenderung Positif, Simak Ulasannnya

Trust Securities mengemukakan laju bursa saham Asia tercatat variatif cenderung positif sepanjang pekan ini
 Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA- Trust Securities mengemukakan laju bursa saham Asia tercatat variatif cenderung positif sepanjang pekan ini.

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mencatat sejumlah sentimen yang mempengaruhi laju bursa saham Asia dalam sepekan ini, yaitu:

  • Laju bursa saham Asia masih menghijau di awal pekan, seiring rilis berita mengenai kenaikan angka penyaluran kredit di China. Sepanjang Januari, lending kredit perbankannya mencapai 1,32 triliun yuan, yang merupakan rekor tertinggi dalam 4 tahun terakhir. Begitupun dengan rilis kenaikan outstanding loan growth China. Rilis tersebut menggenapkan sentimen positif dari Cina yang sebelumnya ditopang stabilnya angka inflasi China, sehingga meredam spekulasi pemerintah China akan kembali mengetatkan kebijakan moneternya.
  • Kenaikan GDP dan industrial production Jepang, yang diikuti rilis pertemuan BoJ yang memperpanjang fasilitas pinjaman setahun ke depan dari jadual semula. Yaitu akan berakhir Maret 2014 untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor perbankan, dan menjaga optimistis terhadap perekonomiannya untuk mengantisipasi menurunnya momentum pertumbuhan menjadi sentimen positif bagi laju bursa saham Asia. Terutama dengan melemahnya yen pasca pertemuan tersebut. BoJ mempertahankan kebijakannya untuk meningkatkan base money dari tahun lalu senilai US$589 miliar hingga US$687 miliar. Telah meningkat stimulusnya sejak April 2013.
  • Adanya penilaian keringnya likuiditas perbankan China pascaterjadinya kenaikan penyaluran kredit sepanjang Januari memberikan sentimen negatif, menutup rilis kenaikan FDI China sehingga bursa saham China masuk ke zona merah.
  • Pelemahan pada saham-saham utilitas dan konsumer sempat membuat bursa saham Asia melemah namun, dapat diimbangi oleh rilis kenaikan CB leading indicator Australia, dan leading composite index Jepang. Meski data dari Jepang tersebut positif namun, Nikkei tetap di zona merah karena terhalangi oleh penguatan yen setelah nilai tukar dolar AS melemah karena data-data ekonominya.
  • HSI, Shenzen, dan lainnya dapat menguat ditopang saham-saham kesehatan,  setelah sehari sebelumnya melemah karena sektor perbankanya.
  • Adanya upaya perdamaian untuk mengakhiri konflik di Ukraina menambah sentimen positif , hingga di akhir pekan ini.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper