Bisnis.com, JAKARTA – Semakin menipisnya penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (18/2/2014) diperkirakan merupakan akibat dari aksi profit-taking dari sebagian besar pelaku pasar.
Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities, mengatakan seperti yang disampaikan sebelumnya, apabila sebagian besar pelaku pasar memanfaatkan kenaikan IHSG untuk ambil untung masif maka potensi kenaikan lanjutannya bisa sangat berkurang.
“Dan dapat kita lihat memang laju kenaikan IHSG mulai berkurang, bahkan jika kita amati secara intraday perdagangan, lajunya cenderung mendatar dengan sesekali diselingi pelemahan,” ujarnya dalam riset yang diterima Bisnis, Selasa (18/2/2014).
Dia menambahkan, variatifnya sentimen dari Asia, terutama dari Jepang dan China serta kembali
melemahnya nilai tukar Rupiah pasca terapresiasi beberapa hari sebelumnya membuat IHSG mulai berkurang potensi kenaikan lanjutannya.
Kenaikan beberapa saham pada sektor komoditas dan infrastruktur masih menopang kenaikan tipis IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4.560,10 yakni level tertingginya, di pertengahan sesi 2 dan menyentuh level 4.524,53, level terendahnya, di awal sesi 1 dan berakhir di level 4555,37.
Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.