Bisnis.com, JAKARTA - PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON), pengembang properti yang bermarkas di Surabaya mampu mencapai target penjualan (marketing sales) pada 2013 senilai Rp3 triliun atau tumbuh 66,6% dibandingkan dengan Rp1,8 triliun sepanjang 2012.
Ivy Wong, Direktur Pengembangan perseroan, mengungkapkan syukur karena semua target sepanjang 2013 bisa tercapai. Target marketing sales pada 2013 sebesar Rp3 triliun mampu dicapai dengan kontribusi proyek andalan mereka.
“Beberapa proyek seperti Kota Kasablanka di Jakarta dan semua proyek di Surabaya memberikan kontribusi signifikan terhadap penjualan perseroan. Kami meyakini target bottom line [laba bersih] sepanjang 2013 juga akan tercapai,” ujarnya, Rabu (15/1).
Menurutnya, laba bersih Pakuwon Jati berpotensi menyentuh Rp1,1 triliun atau meningkat sekitar 43% dibandingkan laba bersih Rp766,4 miliar pada 2012. Adapun, pada 2014 perseroan berencana menganggarkan belanja modal senilai Rp1,8 triliun.
“Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan berbagai proyek yang sudah ada dan sekitar Rp 300 miliar di antaranya akan digunakan untuk akuisisi lahan baru di sekitar proyek berjalan,” ungkapnya.
Adapun, hingga saat ini, lahan cadangan (land bank) tersisa milik PWON saat ini sekitar 300 hektar. Meski begitu, Ivy menambahkan, pihaknya belum bisa menyebut detil dari capex itu termasuk sumber dana pihak ketiga yang akan diraih sebagai tambahan selain dari internal cash yang dimiliki.
“Kami juga belum bisa memaparkan detil dari kinerja tahun 2013 karena masih dalam proses audit,” ucapnya.
Kinerja Pakuwon hingga kuartal III tahun ini cukup baik, perseroan mampu membukukan laba bersih senilai Rp895 miliar atau lebih tinggi 52% dibandingkan periode yang sama pada 2012 yang hanya mencapai Rp590 miliar. Adapun total pendapatan mencapai Rp 2,31 triliun atau tumbuh 44% ketimbang triwulan III 2012.
Kontribusi pendapatan berulang terhadap total pendapatan Pakuwon cukup besar, yaitu sebanyak 45%. Sebagian besar lainnya yakni 55%, berasal dari pendapatan pembangunan (development income).
Pendapatan berulang perseroan terus tumbuh karena ditopang tingginya tingkat okupansi pusat-pusat perbelanjaan yang mereka bangun. Kota Kasablanka yang baru beroperasi 1 tahun mencatat tingkat okupansi mencapai okupansi 94%. Gandaria City dan Tunjungan Plaza masing-masing 98% dan 99%.
Pada penutupan perdagangan kemarin saham PWON naik 10 poin (3,12%) ke level Rp330 per lembar saham.