Bisnis,com, JAKARTA— Pemerintah tancap gas mengejar pendanaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dengan menerbitkan obligasi berdenominasi valas bertenor 10 tahun dan 30 tahun senilai US$3 miliar.
Menurut sumber Bisnis yang mengetahui jalannya penawaran obligasi valas tersebut, pemerintah menawarkan kupon 6,2% untuk obligasi valas bertenor 10 tahun, dan 7,1% untuk 30 tahun.
“Penawarannya dimulai hari ini (kemarin) hingga besok pagi (hari ini),” ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (7/1/2014).
Kupon yang ditawarkan untuk obligasi valas tahun ini lebih tinggi dibandingkan dengan yang telah berada di pasar. Menurut data Bloomberg, obligasi valas In donesia yang jatuh tempo pada 2023 dan 2043 masing-masing memiliki imbal hasil 5,78% dan 6,46%.
Dini Agmivia, analis obligasi PT Maybank Kim Eng Securities, mengatakan tingginya kupon yang ditawarkan pemerintah merupakan pemanis untuk menarik minat investor.
“Sebenarnya jika dibandingkan dengan sukuk global tahun lalu, yield dengan tenor kali ini lebih rendah,” katanya.
Sebagai gambaran, pada September tahun lalu, pemerintah telah menawarkan sukuk global US$1,5 miliar dengan tenor 5,5 tahun dengan kupon 6,125%, atau lebih rendah
25 basis poin dari yang semula ditawarkan 6,375%.
Selengkapnya baca http://epaper.bisnis.com/index.php/PopPreview?IdContent=14&PageNumer=1&ID=129078