Bisnis.com, JAKARTA – PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk. (CNKO), perusahaan energi terintegrasi, baru saja mengantongi dua proyek penjualan batu bara sebanyak 11,1 juta ton hingga 2025.
Maxi Tjandra Tjoajadi, Wakil Presiden Exploitasi Energi Indonesia, mengatakan CNKO akan memasok 5,4 juta ton batu bara ke PLTU Cilacap di Jawa Tengah dan 5,7 juta ton batu bara ke PLTU Tanjung Awar-awar di Tuban, Jawa Timur. Dua proyek tersebut baru diperoleh CNKO pada Desember 2013.
“Soal nilai proyek, kami belum bisa pastikan karena average selling price belum ditentukan. Kami tunggu harga Desember keluar yang dapat dihitung kemudian pada Maret 2014,” katanya hari ini, Jumat, (27/12/2013).
Berdasarkan data Ditjen Minerba Kementerian ESDM, harga batu bara acuan Desember 2013 sebesar US$80,31 per ton. Bila menggunakan asumsi harga itu, nilai proyek PLTU Cilacap US$433,67 juta dan nilai proyek PLTU Tanjung Awar-awar US$457,77 juta. Dua PLTU itu diperkirakan bernilai total US$891,44 juta.
Untuk belanja modal pada 2014, perseroan belum menentukan besarannya. Yang pasti, sebagian belanja modal pada tahun ini berasal dari belanja modal 2013 sebesar Rp300 miliar-Rp400 miliar.
“Paling besar kami alokasikan untuk eksploitasi batu bara, sekira Rp100 miliar-Rp150 miliar. Sisanya untuk membangun PLTU, jetty dan hauling road, serta menyelesaikan conveyor,” kata Danar Wihandoyo, Direktur Keuangan Exploitasi Energi Indonesia.
CNKO berencana menggelontorkan Rp200 miliar-Rp300 miliar untuk membeli tujuh set tongkang.
