Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akhir 2013, Rupiah Diyakini Lewati Rp12.000/US$

Meskipun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sudah berada di bawah Rp12.000 per dolar AS, tetapi sejumlah analis masih memprediksi kurs rupiah akan tertekan di atas Rp12.000 per dolar AS hingga akhir tahun ini.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA — Meskipun nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini  sudah berada di bawah Rp12.000 per dolar AS, tetapi sejumlah analis masih memprediksi kurs rupiah akan tertekan di atas Rp12.000 per dolar AS hingga akhir tahun ini.

Berdasarkan data Bank Indonesia, kurs tengah rupiah dipatok melemah 0,24% ke level Rp11.985 per dolar AS pada hari ini, Selasa (10/12/2013)

Sementara itu, pergerakan rupiah di pasar spot cukup berfluktuasi. Pada awal perdagangan pukul 09.00 WIB, rupiah sempat menguat 0,53% ke Rp11.911 per dolar AS.

Namun, pada pukul 09.10 WIB rupiah berbalik arah dan melemah 0,16% ke level Rp11.993 per dolar AS. Pelemahan juga terjadi pada pukul 12.02 WIB sebesar 0,09% ke level Rp11.985 per dolar AS.

Sementara itu, menjelang penutupan perdagangan, rupiah kembali berbalik arah dan menguat 0,45% ke level Rp11.920 per dolar AS.

Analis Megagrowth Futures Wahyu Laksono menilai data-data ekonomi di AS yang terus menguat berpotensi mendorong penguatan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang di Asia-Pasifik, termasuk rupiah.

“Yang perlu dicermati adalah adanya perpindahan aset. Hingga akhir tahun ini saya perkirakan rupiah berada pada kisaran Rp12.500 per dolar AS dan bahkan terus melemah ke Rp13.000 per dolar AS pada Januari 2014,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (10/12/2013).

Untuk menekan pelemahan rupiah, lanjut dia, salah satu yang perlu dilakukan pemerintah adalah memperkuat fundamen dalam negeri, seperti penguatan ketahanan pangan, menekan sisi konsumtif atau impor dan mendorong produktifitas dalam negeri.

Hal senada juga diungkapkan Analis dan Corporate Trainer PT Millennium Penata Futures, Suluh Adil Wicaksono. Dia menilai meskipun rupiah sudah cenderung menguat, tetapi potensi pembalikan arah menjadi melemah sangat besar.

“Arah pergerakan rupiah masih akan tertekan hingga akhir tahun. Kami memprediksi rupiah akan kembali menembus Rp12.000 per dolar AS hingga Rp12.100 per dolar AS pada pekan ini dan tetap berada pada kisaran itu hingga akhir tahun,” paparnya.

Menurutnya, pelemahan rupiah saat ini lebih banyak disebabkan oleh faktor eksternal, yakni sekitar 70%. Adapun sisanya 30% dari faktor internal.

“Belum lama ini data pekerja AS menunjukkan perbaikan. Ini membuat dolar AS semakin menguat, termasuk terhadap rupiah. Sementara itu, dari dalam negeri, kita masih menunggu kebijakan Bank Indonesia pada pekan ini dalam mengatasi pelemahan rupiah,” ungkapnya.

Dia mengatakan, jika BI dan pemerintah tidak juga melakukan intervensi, sedangkan kondisi ekonomi di AS terus membaik, sehingga pengurangan stimulus AS dilakukan, arah pergerakan rupiah bisa saja menuju Rp14.000 per dolar AS pada awal tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper