Bisnis.com, JAKARTA—PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON), perusahaan properti yang dikenal dengan proyek Tunjungan Plaza Surabaya dan Kota Kasablanka Jakarta Selatan mencanangkan belanja modal sebanyak Rp2 triliun pada tahun depan.
“Tahun depan kami menganggarkan belanja modal sebanyak Rp2 triliun untuk meneruskan beberapa proyek kami yang belum selesai,” ujar Direktur Keuangan Minarto Basuki kepada Bisnis, Kamis (5/12).
Dia menjelaskan dana belanja modal tersebut berasal dari kas internal, hasil dari penjualan (marketing sales) dan kemungkinan adanya pinjaman dari bank.
Minarto mengatakan pada tahun depan, proyek yang bakalan digenjot dari dana tersebut adalah Tunjungan Plaza tahap 5 dan 6 di Surabaya, ditambah Kota Kasablanka tahap 3 di Jakarta Selatan.
“Untuk proyek Tunjungan Plaza tahap 5 sudah mencapai lantai 4. Sementara yang tahap 6 konstruksinya ditargetkan kuartal I 2014,” jelasnya.
Sementara untuk proyek Kota Kasablanka tahap 3, Minarto menuturkan penjualan sudah dilakukan. Pihaknya bakal menjual 3 tower apartment dan 1 tower office. Adapun pembangunan pondasi proyek tersebut direncanakan maksimal semester II tahun depan.
Ketika ditanya progress kinerja perseroan yang terbaru, Minarto mengungkapkan hingga November perseroan sudah mencetak penjualan senilai Rp2,8 triliun. Jumlah tersebut sudah hampai mencapai target tahun ini sebesar Rp3 triliun.
“Namun untuk tahun depan kami menargetkan kinerja bakal flat, maka target penjualan tahun depan berada di kisaran yang sama, Rp3 triliun,” ungkap Minarto.
Dirinya beralasan, perseroan memilih bersikap konservatif pada tahun depan karena tidak yakin dengan kondisi ekonomi tahun depan. Menurutnya, perseroan bakal wait and see dalam melakukan penjualan.
Lebih lanjut, kinerja Pakuwon hingga kuartal III tahun ini cukup baik, perseroan mampu membukukan laba bersih senilai Rp895 miliar atau lebih tinggi 52% dibandingkan periode yang sama pada 2012 yang hanya mencapai Rp590 miliar. Adapun total pendapatan mencapai Rp 2,31 triliun atau tumbuh 44% ketimbang triwulan III 2012.
Kontribusi pendapatan berulang terhadap total pendapatan Pakuwon cukup besar, yaitu sebanyak 45%. Sebagian besar lainnya yakni 55%, berasal dari pendapatan pembangunan (development income).
Pendapatan berulang perseroan terus tumbuh karena ditopang tingginya tingkat okupansi pusat-pusat perbelanjaan yang mereka bangun. Kota Kasablanka yang baru beroperasi 1 tahun mencatat tingkat okupansi mencapai okupansi 94%. Sementara Gandaria City dan Tunjungan Plaza masing-masing 98% dan 99%.