Bisnis.com, JAKARTA— Dolar AS menguat terhadap yen selama sepekan sebelum para pejabat the Fed mengumumkan kebijakannya di tengah isyarat membaiknya ekonomi yang memungkinkan bank sentral memperketat stimulus moneter.
Dolar AS terus menguat setelah data tenaga kerja pekan lalu lebih baik dari perkiraan sehingga meningkatkan imbal hasil obligasi pemerintah.
Ketua bank sentral negara bagian Minneapolis, Narayana Kocherlakota dan rekan sejawatnya dari Atlanta, Dennis Lockhart akan mengeluarkan pengumuman hari ini, Selasa (12/11/2013).
“Kami berharap dolar AS akan menguat secara bertahap, setelah kebijakan moneter AS dinormalkan kembali,” ujar Daisaku Ueno, chief currency strategist pada Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co. sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (12/11/2013).
Menurutnya, bank sentral Eropa masih akan mempertahankan kebijakan yang cenderung menuju ke arah penurunan tingkat bunga.
Dolar AS diperdagangkan pada posisi 99 yen pada pukul 14.11 waktu Tokyo atau pukul 11.11 WIB kemarin malam setelah naik 1% menjadi 99,05 pada 8 November. Mata uang itu menguat 1,7% selama dua pekan terakhir. Dolar AS sedikit berubah pada posisi US$1,3363 per euro.