Bisnis.com, TOKYO—Karet membukukan kenaikan mingguan pertama sejak 20 September pascapelemahan yen mengerek permintaan kontrak berbasis yen. Peningkatan penjualan kendaraan di China juga turut menopang harga karet.
Kontrak pengiriman karet untuk Maret naik 2% pada penutupan bursa pekan ini menjadi 265,5 yen per kilogram (US$2.689 per ton) di Tokyo Commodity Exchange.
Adapun yen tercatat melemah menjadi 98,55 per dolar sekaligus menjadi yang terlemah dalam sebulan terakhir. Hal ini dipicu optimisme pasar soal segera tercapainya kesepakatan tentang batas atas hutang AS (debt ceiling) untuk menghindari ancaman default.
Presiden Obama dan sejumlah Pemimpin Republik tengah menjajaki persetujuan untuk menaikkan batas atas hutang sekaligus mengakhiri penutupan sebagian operasional pemerintahan (shut down).
Menurut analis dari Fujitomi Co., Kazuhiko Saito, optimisme tersebut membuat investor mulai kembali ke pasar yang lebih beresiko. “Adapun melemahnya yen adalah faktor penopang lain untuk komoditas berjangka di Tokyo,” katanya.
Sementara itu, penjualan sepeda China selama September naik melebihi ekspektasi analis. Hal ini turut meningkatkan spekulasi lonjakan permintaan karet yang digunakan sebagai bahan baku ban.
Data dari China Association of Automobile Manufacturers menunjukkan, total penjualan berbagai macam alat transportasi dari sepeda hingga mobil naik hingga 1,59 juta unit bulan lalu.
Sementara itu, karet untuk pengiriman Januari di Shanghai Future Exchange tercatat naik 1,8% menjadi 20.655 yuan (US$3.376) per ton sedangkan karet free-on-board Thailand naik 0,3% ke level 79,45 baht (US$2,54) per kilogram hari ini. (Bloomberg)