Bisnis.com, SINGAPURA - Morgan Stanley meningkatkan perkiraan bijih besi untuk kuartal pertama dan kedua 2014, karena permintaan global pulih dan pasar tetap defisit pada 2014.
Bahan pembuatan baja itu akan bergerak di level rata-rata US$130 per metrik ton pada 3 bulan pertama, lebih tinggi US$5 dari perkiraan sebelumnya, dan US$120 pada kuartal kedua, naik dari US$117, kata analis Peter Richardson dan Joel Derek dalam sebuah laporan. Bijih besi akan berada di level rata-rata US$120 pada 2014, meningkat 3%.
Bijih besi memasuki pasar bullish pada Juli karena pengguna di China memasok persediaan yang menyusut pada Maret ke level terendah sejak 2009.
Biro Sumber Daya dan Energi Ekonomi Australia mengatakan pekan lalu bahwa harga akan berada di level rata-rata US$119 pada 2014, lebih tinggi dari perkiraan pada Juni di level US$112 karena kenaikan konsumsi China menyerap kelebihan output yang mendorong surplus pasar global. Morgan Stanley menegaskan bahwa pandangan itu di atas konsensus.
"Meskipun kami percaya kekhawatiran pasar atas harga pada 2014 dijamin, mereka terlalu pesimis, " tulis para analis dalam laporan tertanggal kemarin. "Di luar China, pertumbuhan output baja akan melihat tahun terbaik sejak 2011, dipimpin oleh rebound sederhana dalam produksi di India, Asia Timur, dan Amerika Utara."
Pasar global akan memperpanjang defisit 3 tahun dalam semester pertama 2014, sebelum beralih ke surplus, mereka menulis.
Defisit diperkirakan akan mendekati 71 juta ton, separuh dari defisit antara Januari dan Juni tahun depan 25 juta ton, dan kemudian beralih ke surplus 49 juta ton pada semester kedua 2014.
Steel Index Ltd menyatakan bijih besi dengan konten 62% dikirim ke pelabuhan Tianjin China berada di level harga US$131,40 per ton, kemarin. Harga telah rally 19% dari level terendah tahun ini pada 31 Mei.