MUMBAI— Harga Minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) jatuh dalam 3 minggu terakhir dipicu spekulasi melonjaknya produksi kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia yang akan mengerek jumlah pasokan CPO global.
Kontrak CPO untuk pengiriman Desember ada di posisi 2.286 ringgit di Bursa Malaysia Derivatives pukul 12:55 WIB siang ini, Jumat (27/9/2013). Sebelumnya, CPO sempat merosot 1,3% ke level 2.270 ringgit (US$705). Adapun kontrak kelapa sawit untuk pengiriman fisik pada Oktober ada di posisi US$2.310 ringgit kemarin.
Sepanjang tahun lalu, CPO membukukan penurunan harga sebesar 13%. Menurut Direktur Godrej International Ltd., Dorab Mistry, pasokan diprediksi bakal meningkat mulai September dan akan terus meningkat paling tidak hingga Januari tahun depan.
Adapun menurut Deputi Direktur Bursa Berjangka dan Komoditas dari RHB Investment Bank BHd. Kuala Lumpur, Donny Khor, pasar cenderung menurun karena produksi yang meningkat.
“Ekspor memang lebih tinggi, tapi tak cukup untuk menekan jumlah pasokan, “katanya.
Pengiriman dari Malaysia naik 6,5% menjadi 1,24 juta ton pada 25 hari pertama bulan ini dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
Adapun minyak kelapa sawit murni untuk pengiriman Januari turun 0,6% ke level 5.370 yuan (US$877) per ton di Dalian Commodity Exchange. (ltc)