Bisnis.com, JAKARTA-Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berfluktuasi setelah ditutup pada level terendah dalam sebulan, sejalan dengan aksi Rusia yang memblokir setiap resolusi PBB terhadap Suriah.
Harga minyak di bursa berjangka sedikit berubah setelah terpeleset 1,6% pada 20 September melanjutkan kerugian mingguan kedua.
"Rencana AS-Eropa untuk melaksanakan setiap perjanjian perlucutan senjata kimia Suriah adalah bentuk tidak bertanggung jawab dan tidak profesional," ujar Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, seperti dikutip Bloomberg, Senin (23/9/2013).
Harga minyak berfluktuasi sebelum data yang diperkirakan akan menunjukkan ekspansi manufaktur China dan Eropa.
Harga minyak WTI untuk pengiriman November turun sebanyak 33 sen menjadi US$104,42 per barel di perdagangan New York Mercantile Exchange, dan berada di level US$104,67 per barel pada pukul 09:07 waktu Singapura.
Kontrak Oktober yang berakhir pada 20 September, ditutup pada US$104,67 per barel, menjadi penutupan terendah sejak 21 Agustus.
Sementara itu, volume semua kontrak diperdagangkan rata-rata sekitar 44% di bawah rata-rata 100 hari.