Bisnis.com, JAKARTA— Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS antarbank berpotensi tembus Rp12.000 per dolar AS pada hari ini jika Bank Indonesia tetap tidak bertindak untuk mengendalikan nilai tukar.
Analis Multilateral/Commodity Desk PT Millenium Penata Futures Suluh Adil Wicaksono menilai peningkatan suku bunga acuan (BI rate) merupakan cara untuk mengerem pergerakan nilai tukar rupiah yang sudah semakin tertekan.
“Untuk mengerem rupiah melaju ke Rp12.000, maka BI rate harus dinaikkan. Karena saat ini tidak ada pilihan. Sejumlah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah juga belum terlihat implementasinya. Jika tidak naik, maka kurs antarbank bisa tembus Rp12.000 hari ini,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (12/9/2013).
Dia mengatakan memang ada kenaikan cadangan devisa, tetapi jumlahnya tidak signifikan. Berdasarkan catatan, cadangan devisa per Agustus naik US$330 juta menjadi US$93 miliar dari US$92,67 miliar.
“Kalaupun setelah BI rate naik terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi, pemerintah pun sudah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.
