Bisnis.com, JAKARTA - Indeks berjangka saham Jepang bergerak turun pada pagi ini, Kamis (8/8/2013). Sementara itu, yen diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam 7 pekan terakhir, menyusul rampungnya pertemuan 2 hari bank sentral Jepang. Salah satu hasil dari pertemuan bank sentral tersebut diperkirakan berupa pengurangan stimulus.
Indeks Berjangka Nikkei 225 ditawarkan pada level 13.800 sebelum perdagangan dibuka pagi ini di Osaka, setelah ditutup 13.720 di bursa Chicago tadi malam dan 13.860 di bursa Jepang pada perdagangan kemarin.
Hasil survei terhadap 25 ekonom yang dilakukan oleh Bloomberg menunjukkan adanya keyakinan bahwa salah satu hasil dari pertemuan bank sentral Jepang itu (BOJ) adalah BOJ tidak akan melanjutkan program pembelian obligasi. Stimulus, yang membantu indeks Topix bergerak naik paling tinggi diantara pasar besar lainnya tahun ini, juga berhasil menekan nilai tukar yen.
Indeks Topix, yang telah naik 34% pada tahun ini, pada perdagangan kemarin ditutup turun 3,2%. Indeks MSCI Asia Pacific turun 1,8%.
Berdasarkan survei terhadap ekonom, BOJ, yang dipimpin oleh Gubernur Haruhiko Kuroda, diprediksi mengurangi program stimulusnya hingga Juni tahun depan, menyusul tingkat inflasi yang tetap berada 2% di bawah target. Sebanyak 20 dari 26 analis yang ikut dalam pooling, berharap peningkatan stimulus dalam 10 bulan ke depan.
Hingga saat ini, BOJ telah membeli lebih dari 7 triliun yen atau US$73 miliar surat utang Pemerintah Jepang setiap tahun,