BISNIS.COM, JAKARTA—Harga saham Hong Kong menguat hingga hari ketiga, karena pertumbuhan ekonomi AS yang lebih rendah dari perkiraan mengisyaratkan program stimulus akan dipertahankan.
Harga saham Li & Fung Ltd., menguat 3,6% dan saham Industrial & Commercial Bank of China Ltd. naik 3,2%. Penguatan harga saham itu berlanjut setelah bank sentral negara tersebut mampu meredakan krisis likuiditas perbankan di wilayah itu.
Harga saham Luk Fook Holdings International Ltd. (590) dan China Gas Holdings Ltd. menanjak setelah pendapatannya selama satu tahun tercatat di atas perkiraan para analis.
Indeks Hang Seng menguat 1,7% menjadi 20.679,95 pada pukul 10:46 pagi waktu Hong Kong atau 09:46 WIB. Posisi itu menunjukkan penguatan berlanjut sejak 20 Mei.
Sekitar sembilan saham perusahaan menguat dengan volume 45% di atas rata-rata 30 hari perdagangan intraday. Sedangkan Hang Seng China Enterprises Index (HSCEI) naik 1,8% menjadi 9.326,25.
“Saham Hong Kong dan China sangat murah,” ujar Binay Chandgothia, fund manager Principal Global Investors sebagaimana dikutip Bloomberg, Kamis (27/6/2013). Perusahaan itu mengelola aset senilai US$280 miliar.
Dia menambahkan sentimen investor sedikit melemah dan penjualan pasar terlihat berlebihan namun bagi investor lainnya kondisi itu dinilai sebagai waktu yang tepat untuk masuk.