Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA EMAS: Makin Redup, Perbankan Turunkan Proyeksi

BISNIS.COM, JAKARTA—Morgan Stanley menurunkan proyeksi harga untuk emas, bergabung dengan Goldman Sachs Group Inc dan UBS AG, setelah adanya prospek bahwa Federal Reserve AS akan kembali mengurangi stimulus moneter karena ekonomi yang membaik.

BISNIS.COM, JAKARTA—Morgan Stanley menurunkan proyeksi harga untuk emas, bergabung dengan Goldman Sachs Group Inc dan UBS AG, setelah adanya prospek bahwa Federal Reserve AS akan kembali mengurangi stimulus moneter karena ekonomi yang membaik.

Bank tersebut memangkas target 2013 untuk US$1.409 per ounce dari US$1.487, mengurangi prediksi pada 2014 untuk US$1.313 dari US$1.563, dan memangkas perkiraan 2015 untuk US$1.300 dari US$1.450. Analis Peter Richardson dan Joel Derek Morgan mengatakan, Stanley juga menurunkan proyeksi harga emas dan perak hingga 2018.

Sementara itu, para analis dari BNP Paribas SA hingga Standard Bank Plc mengurangi outlook mereka untuk emas sebagai logam mulia setelah penurunan tahunan terbesar dalam lebih dari 3 dekade.

Harga emas telah jatuh 23% pada 2013 setelah reli penaikan selama 12 tahun, merosot ke level terendah sejak September 2010 Minggu lalu setelah Ketua Fed, Ben S. Bernanke mengatakan bank sentral dapat mengurangi program pembelian obligasi jika ekonomi AS terus membaik.

Pihak Morgan Stanley mengatakan, dengan berkurangnya permintaan investor untuk aset safe haven karena penguatan dolar AS dan meningkatnya imbal hasil obligasi AS, kondisi pasar untuk emas dan perak secara nyata kurang menguntungkan.

Namun harga emas untuk pengiriman segera naik 0,2% menjadi US$1.285,43 pada Selasa (25/6) pukul 10.43 di Singapura setelah jatuh ke US$1.269,46 pada 21 Juni, yang terendah sejak 16 September 2010. Investor menjual 537,3 ton emas dari exchange-traded products (ETPs) tahun ini, mengurangi lebih dari US$55 miliar nilai aset. (Bloomberg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Giras Pasopati
Editor : Ismail Fahmi
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper