Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA GLOBAL: Saham Asia Jatuh, Komoditas Melorot

BISNIS.COM, NEW YORK - Stock futures Asia turun, mengindikasikan saham di wilayah tersebut dapat memperpanjang pelemahan pasar global, akibat kemungkinan Federal Reserve mulai memangkas kembali stimulus tahun ini dan kekhawatiran atas masalah likuiditas

BISNIS.COM, NEW YORK - Stock futures Asia turun, mengindikasikan saham di wilayah tersebut dapat memperpanjang pelemahan pasar global, akibat kemungkinan Federal Reserve mulai memangkas kembali stimulus tahun ini dan kekhawatiran atas masalah likuiditas China. Emas berjangka tenggelam dan minyak mentah merosot untuk hari ketiga.

Futures (NHU3) dari Jepang Nikkei 225 Stock Average jatuh tempo pada September ditutup pada 12.805 di Chicago, turun dari 13.030 kemarin di Jepang. Komoditas ini ditawarkan di pre-market pada 12.830 pada o8:05 di Osaka, sedangkan Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong turun 1%, dan kontrak di Australia (XPU3) S & P / ASX 200 Index merosot 1,7 %.

Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah oleh 8:12 di Tokyo, setelah mengalami tenggelam terbesar sejak November 2011 di New York. Emas berjangka jatuh tempo pada Agustus turun 0,2% dan minyak merosot 0,4%. Yen dan dolar Australia dan Selandia Baru menguat.

MSCI All-Country World Index (MXWO) dari ekuitas global merosot terparah dalam 19 bulan, kemarin setelah Ketua Fed Ben S. Bernanke mengatakan pembelian obligasi yang telah memicu kenaikan di pasar di seluruh dunia dapat dipangkas tahun ini, dan akhir 2014 bisa berisiko penurunan ekonomi AS.

Berdasarkan survei Bloomberg terhadap para ekonom menunjukkan pembelian bulanan US$85 miliar direncanakan dipangkas sekitar US$20 miliar pada pertemuan September Fed.

Sementara itu, pembuat kebijakan China menyuntikkan 50 miliar yuan (US$ 8,2 miliar) ke sistem keuangan China kemarin setelah tingkat pasar uang menggelembung, menurut Bank of Communications Co

"Keluarnya dari pelonggaran kuantitatif tidak akan mudah karena stimulus telah melihat ekuitas global secara dramatis mengungguli fundamental," Sharon Zoellner, ekonom senior di ANZ Bank Selandia Baru Ltd di Wellington, menulis dalam e-mail hari ini, Jumat (21/6/2013).

Emas Jatuh

Futures pada Indeks Enterprises China, Hang Seng, yang diperdagangkan di Hong Kong turun 0,7 %, sedangkan saham China yang paling diperdagangkan di New York, Bloomberg China-AS Indeks Ekuitas (CH55BN), merosot 3,6 % ke level terendah sejak Oktober 2011.

Tingkat repo 7 hari China, merupakan ukuran dari ketersediaan dana antar bank, naik ke level tertinggi setidaknya sejak 2006, kemarin.

Emas berjangka merosot ke US$ 1.283,50 per ounce, setelah jatuh 6,4% kemarin. Holdings (GDTRGOLD) di SPDR Gold Trust, produk yang diperdagangkan di bursa terbesar di dunia yang didukung oleh emas, jatuh di bawah 1.000 metrik ton untuk pertama kalinya dalam 4 tahun. Adapun tembaga berjangka turun hari keempat kehilangan 0,9 %, sementara itu perak, paladium dan platinum juga menurun.

Minyak mentah West Texas Intermediate turun untuk hari ketiga, tergelincir ke US$ 94,98 per barel setelah menetap turun 2,9% di New York pada US$ 95,40, penurunan terbesar dalam 7 bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper