BISNIS.COM, JAKARTA—Perdagangan berjangka ekuitas di Hong Kong dan Australia meraup keuntungan dalam saham AS. Sementara yen melemah terhadap sejumlah mata uang utama di tengah penantian para investor atas kebijakan bank sentral AS terkait pengetatan stimulus ekonomi menjelang pertemuan para pejabat bank tersebut pekan ini. Sementara gas alam dilaporkan terus mengalami rally.
Kontrak perdagangan yang tercatat di Hang Seng Index Hong Kong menguat 0,4%, sedangkan S&P/ASX 200 Index Australia untuk kontrak yang akan habis bulan ini menguat 0,2%. Standard & Poor’s 500 Index (SPX) naik tipis kurang dari 0,1% setelah indikator itu menguat 0,8% di New York.
Kontrak pada Nikkei 225 Stock Average yang akan habis September mendatang ditutup pada posisi 12.955 di Chicago kemarin, atau turun dari 13.060 saat sesi perdagangan ditutup Osaka.
Mata uang Jepang turun terhadap 15 dari 16 mata uang utama setelah menguat terhadap dolar AS pekan lalu. Sedangkan kontrak untuk gas naik selama dua hari ini.
Komisi Pasar Terbuka Federal memulai pertemuan dua hari hari ini, satu bulan setelah Gubernur Bank Sentral AS, Ben S. Bernanke mengatakan bahwa kebijakan stimulus, yang meliputi program pembelian aset, bisa diperketat jika ekonomi AS membaik.
MSCI All-Country World Index, sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (18/6/2013), bergerak naik kemarin setelah tingkat kepercayaan sektor manufaktur AS membaik. Seorang pejabat Inggris mengatakan para pemimpin kelompok delapan negara maju melihat terjadi penurunan risiko atas kemerosotan ekonomi.