BISNIS.COM, JAKARTA—Pengembang properti, PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) akan mencairkan fasilitas kredit dari Bank CIMB Niaga sebesar Rp40 miliar guna membayar utang sebelumnya (refinancing) dari Bank Mandiri sebesar US$3,9 juta atau setara dengan Rp38,5 miliar.
“Kami sudah dapat persetujuan dari para pemegang saham untuk mencairkan pinjaman dari Bank CIMB Niaga untuk mengambilalih kewajiban perseroan kepada Bank Mandiri,” ujar Ardi Syofyan, Direktur Keuangan Hotel Mandarine, saat paparan publik, Senin (17/6).
Dari pembayaran utang, lanjutnya, perseroan berharap beban biaya bunga akan lebih kecil dan tidak terlalu menekan kinerja keuangan perseroan kedepannya. Dia juga mengaku raihan rugi bersih pada tahun lalu dikarenakan dampak dari kerugian kurs.
Berdasarkan laporan keuangan 2012, perseroan membukukan kerugian selisih kurs Rp2,88 miliar, melonjak 891% dari tahun sebelumnya Rp291,87 juta. Adapun, kewajiban perseroan naik 4,75% menjadi Rp65,76 miliar.
Sepanjang 2012, perseroan juga mencatatkan penurunan pendapatan usaha 7,47% menjadi Rp38,38 miliar. Berbanding terbalik, beban departemen justru meningkat 13,66% menjadi Rp25,52 miliar. Hal yang sama juga terjadi dengan beban usaha yang naik 16,27% menjadi Rp15,36 miliar.
Pada tahun ini, perseroan berencana mengembangkan lahan seluas 25 hektare (ha) yang berlokasi di Batam. Perseroan berencana membangun kawasan pariwisata terpadu dengan segmen para turis mancanegara terutama penduduk Singapura.
“Saat ini masih dalam proses studi kelayakan, sehingga nilai investasinya belum diketahui. Rencananya, pada tahap pertama kami akan membangun condotel. Kami menargetkan mulai pembangunan pada awal tahun depan,” tuturnya.