Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Borneo Lumbung Lunasi Utang Standchart Tahun Ini

JAKARTA—PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (kode saham BORN) menargetkan menjual 20% saham anak perusahaan PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT), menerbitkan obligasi , dan rights issue untuk melunai utang kepada konsorsium Standard Chartered Bank

JAKARTA—PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk (kode saham BORN) menargetkan menjual 20% saham anak perusahaan PT Asmin Koalindo Tuhup (AKT), menerbitkan obligasi , dan rights issue untuk melunai utang kepada konsorsium Standard Chartered Bank yang masih tersisa US$900 juta pada tahun ini.

Direktur Utama Borneo Lumbung Energi & Metal Alexander  Ramlie mengatakan penjualan 20% saham AKT kepada perusahaan Korea POSCO ditargetkan rampung pada tahun ini. “Dana yang didapat untuk membayar utang kepada Standard Chartered Bank,” katanya kepada Bisnis belum lama ini. Ikut menemani dalam wawancara tersebut pendiri BORN Samin Tan.

Dengan asumsi nilai AKT sebesar US$3,5 miliar, dia memperkirakan bisa memperoleh US$750 juta dari pelepasan 20% saham. Namun berapa dana yang didapatkan nanti, tergantung kepada hasil valuasi terkini.  “Kami maunya nilai AKT segitu [US$3,5 miliar].”

Selain melego saham AKT, BORN akan menerbitkan obligasi dengan target perolehan dana US$300-US$400 juta. Dana hasil penerbitan obligasi juga akan digunakan untuk melunasi utang.

Penerbitan obligasi tersebut menunggu selesainya penjualan saham AKT dan rampungnya pemisahan (separation) Bakrie & Brothers dari Bumi Plc yang dijadwalkan Juli 2013.

Perusahaan itu juga menjajaki penerbitan saham baru (rights issue). Namun dia menyebutkan aksi korporasi itu  masih menunggu perkembangan harga batu bara. Saat ini harga batu bara sekitar US$87 per ton, jauh dibawah harga keekonomian sekitar US$110 per ton.

BORN menargetkan melunasi seluruh utang kepada Standard Chartered Bank pada tahun ini, walaupun jatuh tempo utang tersebut pada 2016. Perusahaan mendapatkan utang US$ 1 miliar dari sindikasi Standard Chartered Bank (US$770 juta), First Gulf Bank of United Arab Emirates (US$200 juta), dan dana pensiun Belanda PGGM Vermogensbeheer BV (US$30 juta)  pada 2012 dengan tenor 5 tahun. Utang tersebut untuk membeli saham Bumi Plc.

Jadwal pembayaran Borneo atas utang pokok beserta bunga ke Standard Chartered pada 2012 sebesar US$70 juta, tahun ini US$143 juta, 2014 meningkat menjadi US$157 juta, pada 2015 naik US$160 juta, dan terakhir 2016 mencapai US$529 juta.

Managing Director Standard Chartered Bank Purbaja Pantja yang diminta konfirmasinya mengenai utang BORN tidak membalas pesan singkat yang dikirimkan Bisnis.

Alexander menegaskan dana yang didapat dari penjualan saham maupun penerbitan obligasi seluruhnya untuk membayar utang, tidak ada yang digunakan untuk operasional perusahaan, karena BORN mempunyai cukup dana untuk belanja modal.

Mengenai produksi batu bara, dia mengatakan jumlahnya lebih besar dari 769.526,96 ton hingga April 2013 seperti diberitakan oleh Bisnis (Jumat, 31/5/2013). Untuk produksi Mei, hingga minggu keempat (24 Mei) jumlahnya juga lebih besar dari 158.814 ton.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Sarwani
Editor : M. Sarwani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper