Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

YEN Berotot, Harga Karet Melorot

BISNIS.COM, BANGKOK—Harga karet turun di Tokyo, setelah naik ke level tertinggi dalam 4 minggu karena yen menguat selama 2 hari terhadap dolar AS, setelah Bank of Japan menyatakan kebijakan moneter tidak berubah.

BISNIS.COM, BANGKOK—Harga karet turun di Tokyo, setelah naik ke level tertinggi dalam 4 minggu karena yen menguat selama 2 hari terhadap dolar AS, setelah Bank of Japan menyatakan kebijakan moneter tidak berubah.

Nilai kontrak untuk pengiriman November naik 3%, penaikan terbesar sejak 10 Mei, menjadi 254,4 yen per kilogram (US$2.592 per ton) di Tokyo Commodity Exchange dan berada di 248,7 pada 12.25 waktu setempat. Nilai kontrak telah jatuh 18% tahun ini.

Mata uang Jepang menguat, mengurangi daya tarik kontrak berdenominasi yen, karena beberapa investor telah memperkirakan bank sentral akan memperkenalkan langkah-langkah untuk membendung volatilitas obligasi negara.

“Investor kecewa dengan hasil pertemuan BOJ, mendorong mereka untuk mengurangi posisi beli,” kata Kazunori Kokubo, Managing Director Yutaka Shoji Singapore Pte. seperti dikutip di Bloomberg pada Selasa (11/6/2013).

BOJ tetap tidak mengubah rencananya untuk meningkatkan basis moneter tahunan dari 60 triliun yen menjadi 70 triliun yen. Bank sentral mengatakan hal itu setelah pertemuan selama 2 hari terakhir.

Adapun 20 dari 23 analis dalam survei Bloomberg News memperkiraan bahwa BOJ akan menyetujui operasi pinjaman selama 2 tahun atau lebih pada pertemuan kebijakan, atau mengatakan bahwa langkah tersebut adalah mungkin.

Lebih lanjut, yen menguat 0,6% menjadi 98,22 per dolar pada Selasa, ketika sebelumnya sempat terdepresiasi 1,2%.

Menurut Institut Penelitian Karet Thailand, karet free on-board Thailand tetap tidak berubah pada 87,40 baht (US$2,83) per kilogram. (Giras Pasopati)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Writer
Editor :
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper