BISNIS.COM, JAKARTA—Produsen semen pelat merah PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) memastikan akan melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) 1:5 di tahun ini.
Namun, dengan catatan aksi korporasi itu bisa direalisasikan jika harga saham perseroan menyentuh angka Rp20.000 per saham.
Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto menuturkan harga saham perseroan yang wajar bagi investor berada di kisaran Rp4.500—Rp5.000 per saham.
“Melihat pertimbangan itu, kami akan stock split di rasio 1:5,” ujarnya, Senin (10/6/2013).
Menurutnya, rencana stock split itu diharapkan dapat meningkatkan likuiditas saham perseroan. Meskipun demikian, Dwi tidak dapat memastikan waktu pelaksanaan stock split tersebut karena melihat kondisi pasar.
Sebelumnya diberitakan, langkah stock split dilakukan agar harga saham perseroan semakin terjangkau bagi investor, terutama investor pemula.
“Kami melihat harga Rp20.000 itu sebagai titik tertinggi yang membuat manajemen harus melakukan langkah tepat agar kinerja saham terus membaik dengan stock split,” katanya.
Meskipun demikian, aksi korporasi itu juga akan disesuaikan dengan kondisi pasar dan kondisi makroekonomi. Oleh karena itu, perseroan akan selalu berhati-hati dalam menentukan keputusan penyelenggaraan stock split itu.
Jika pasar sedang sepi serta makroekonomi nasional dan global sedang tidak bersahabat, maka dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi kinerja saham produsen semen yang dulu bernama Semen Gresik itu. (ra)
