BISNIS.COM, JAKARTA—Produsen kain ban dan benang poliester PT Indo Kordsa Tbk (BRAM) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar US$60 juta ekuivalen Rp588 miliar untuk membiayai ekspansi bisnis perseroan sepanjang tahun ini.
“Capex yang disiapkan tahun ini naik 62,1% dari tahun lalu sebesar US$37 juta,” ungkap Direktur Keuangan Indo Kordsa Frans Budi Pranata usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).
Menurutnya, mayoritas dana tersebut akan digunakan untuk proyek pembangunan perluasan pabrik kain ban dan benang poliester di Citeureup, Bogor, Jawa Barat.
Menurutnya, perluasan pabrik itu diproyeksikan rampung Agustus 2014 dan telah dilakukan peletakan batu pertama Desember tahun lalu.
Bila pabrik itu telah beroperasi, kapasitas produksi kain ban optimistis akan digenjot 75% dari 24.000 ton per tahun menjadi 42.000 ton per tahun.
Sementara itu, kapasitas produksi benang poliester bisa ditingkatkan 155% dari 18.000 ton per tahun menjadi 46.000 ton per tahun.
“Dana perluasan pabrik itu ditargetkan mampu terserap sekitar 70% di tahun ini atau sekitar US$58,1 juta, sedangkan capex lainnya akan digunakan keperluan produksi lainnya,” ujarnya.
Perusahaan yang dulu bernama PT Branta Mulia Tbk ini menerima pinjaman dari Indonesia Eximbank sebesar US$66 juta yang telah dicairkan April 2013 lalu dengan suku bunga 5% dan tenor 7 tahun.
Dengan demikian, porsi pinjaman dari Eximbank itu berkontribusi sekitar 80% terhadap total investasi yang akan ditanamkan perseroan pada pabrik kain ban dan benang poliester itu. Sementara itu, 20% pembiayaan perluasan pabrik lainnya akan disiapkan dari kas internal perseroan.
Frans mengemukakan permintaan produk kain ban dan benang poliester dipastikan akan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan industri, terutama otomotif.
“Oleh karena itu, kami akan terus menggenjot kapasitas produksi agar mampu memenuhi permintaan pasar,” tuturnya.